Jumat, 08 Maret 2013

Tugu jogja


 

Tugu Yogyakarta adalah sebuah menara yang sering digunakan sebagai simbol atau lambang dari kota Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri  kraton Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.
Tugu  ini sekarang merupakan salah satu objek pariwisata Yogya, dan sering dikenal dengan istilah “tugu pal putih” (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Jl Mangkubumi, tugu ini, dan Jalan Monument Yogya Kembali akan membentuk satu garis lurus persis dengan arah ke puncak gunung Merapi

Tugu jogja sudah diresmikan tanggal 3 Oktober 1889 atau 7 Sapar 1819 Tahun Jawa.. Sebutan tugu jogja duluTugu Golong Giligawalnya tinggi 25 m, dengan badan bangunan (tiang) berbentuk silinder (gilig) dan puncaknya berbentuk bulat seperti bola (Jawa : golong) terbuat dari batu bata. Tugu jogja kini hanya memiliki tinggi 15 m dengan memiliki ujung yang meruncing pada bagian atas. karenagempa tektonik pada 10 Juni 1867 atau 4 Sapar Tahun 1284 H atau 1796 Tahun Jawa sekitar pukul 05.00 pagi, tugu itu rusak terpotong sekitar sepertiga bagian.tetapi kini tugu yang sekarang memiliki prasasti dibagian utara, timur, selatan dan barat tertuliskan prasasti-prasasti. Dibagian utara bertuliskan Pakarjianira Sinembah Pepatih Dalem Kanjeng Raden Adipati Danurejo ingkang kaping V. Dibagian  timur tertuliskan ingkang mangayu bagya Karsa Dalem Kanjeng Tuwan Resident J. Mullemeister. Dibagian selatan bertuliskan HB VII (Hamengkubuwono VII) dan Candrasengkala (Wiworo Hardjo Manggala Pradja). Dibagian barat bertuliskan Yayasan dalem ingkang sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono Ingkang Kaping VII.
 Tugu jogja sekarang sudah diberi pagar, agar tidak ada wisatawan yang duduk atau berfoto sambil kaki naik di kaki tugu, sehingga dapat mengotori tugu.  Jadi, kita sebagai warga yogyakarta kita harus mengharagai tugu jogja dan tempat-tempat budaya lainya dan juga mengingatkan wisatawan-wisatawan yang belum mengerti peraturan atau tempa-tempat yang sekiranya tidak pantas untuk dilakukan seperti yang tidak sepantasnya.

wassalamualaikum wr wb..
animasi blog

 



Animasi Blog
cbox

Tidak ada komentar:

Posting Komentar